UPT SMP NEGERI 1 TOMONI

Loading

Mengenal Google Formulir & Cara Penggunaannya

Apabila Anda telah melakukan aktivasi Akun belajar.id, maka akun Anda sudah dapat digunakan untuk mengakses aplikasi-aplikasi yang tersedia dalam Google Workspace, salah satunya adalah Google Formulir. Google Formulir merupakan fitur untuk membuat survei, kuis, atau tes secara daring (online).

Anda dapat menggunakan Google Formulir untuk banyak hal di kelas daring (online) Anda. Berikut adalah cara cepat dan mudah untuk menggunakan Google Formulir dalam pengajaran Anda:

  1. Pendidik dapat menggunakan Google Formulir untuk menguji pemahaman Peserta Didik dengan memberikan kuis di akhir pembelajaran. Anda dapat membuat kuis di Google Formulir dan mengeditnya dengan sangat mudah. Anda juga dapat mengatur jawaban di Google Formulir sehingga kuis akan otomatis dinilai setelah Peserta Didik mengirimkannya
  2. Setelah Anda memiliki template ujian di Google Formulir, Anda dapat dengan cepat mengeditnya saat ingin menggunakannya lagi. Google Formulir dapat disimpan di akun sehingga Anda dapat mengaksesnya dengan aman dari perangkat apa pun
  3. Pendidik dapat membuat survei untuk meminta masukan Peserta Didik tentang pembelajaran

Untuk cara penggunaan Google Formulir, silakan ikuti panduan di bawah ini.

Membuat dan Membagikan Formulir

Sebelum membuat formulir, pastikan Anda sudah masuk ke email Akun belajar.id. Kemudian, silakan ikuti panduan berikut:

1. Di akun email belajar.id Anda, klik ikon 9 titik yang terdapat di sisi kanan atas. Klik menu Formulir

2. Silakan memulai membuat formulir dengan klik ikon plus

3. Silakan masukkan detail yang tersedia pada tab Pertanyaan untuk mengisi daftar pertanyaan. Untuk mengganti tipe pertanyaan, silakan klik kotak Pilihan Ganda pada tab Pertanyaan. Akan muncul beberapa pilihan yang dapat Anda pilih. Jika Anda ingin kuis dinilai otomatis sepenuhnya dan memberikan skor kepada siswa segera setelah mereka selesai, berikut adalah jenis pertanyaan yang dapat dinilai secara otomatis oleh Formulir:

(1) Jawaban singkat

(3) Pilihan ganda

(4) Kotak centang

(5) Drop-down

(8) Grid pilihan ganda

(9) Grid kotak centang

Jenis pertanyaan lain perlu dinilai secara manual atau ditinjau. Kami akan menunjukkan cara melakukannya di pelajaran berikutnya:

(2) Paragraf

(6) Upload file

(7) Skala linear

(10) Tanggal

(11) Waktu

4. Jika Anda ingin menambahkan pertanyaan, klik ikon plus pada bagian kanan formulir. Anda dapat mengimpor pertanyaan, memasukkan gambar dan video pada pertanyaan melalui ikon di bagian kanan formulir.

5. Setelah selesai, klik tombol Kirim pada pojok kanan atas. Anda dapat memilih untuk mengirim formulir dengan cara:

a) mengirimkannya melalui email dengan klik Kirim

b) membagikan tautan dengan klik Salin

Melihat Respons/Jawaban Peserta

Awalnya, Anda mungkin tidak melihat jawaban/respons karena belum ada Peserta Didik yang melengkapi formulir. Setelah Peserta Didik mulai mengisi formulir, bagian Jawaban akan diperbarui secara otomatis. Anda dapat dengan mudah menemukan semua jawaban mereka di bagian Jawaban formulir.

  1. Di akun email belajar.id Anda, klik ikon 9 titik yang terdapat di sisi kanan atas. Klik menu Formulir
  2. Pilih file yang ingin Anda lihat jawabannya
  3. Klik tab Jawaban untuk melihat jawaban/respons. Kemudian, klik ikon Spreadsheet di kanan atas untuk mengekspor jawaban ke dalam spreadsheet
  4. Pilih tujuan spreadsheet Anda, lalu klik Buat. Anda akan diarahkan ke spreadsheet secara otomatis

Kisah Inspirasi dari Guru Difabel

GTK, Jakarta – Pada peringatan Hari Guru Nasional 2020, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim serta Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Dirjen GTK) Iwan Syahril berkesempatan untuk berbincang-bincang menggali inspirasi dengan guru Muhammad Hikmat dan Ayyub.

Muhammad Hikmat merupakan guru SLB Negeri Batang, Kabupaten Batang, Jawa Tengah. Ia juga pernah menjadi guru musik di SLB A Negeri Citeureup, Kota Cimahi, Jawa Barat. Hikmat merupakan seorang guru difabel yang terus memotivasi peserta didiknya agar semangat mengejar mimpi.

“Kondisi fisik seperti ini membuat mudah pekerjaan karena anak-anak akan semakin termotivasi, ada nilai tambahanlah dari tampilan saya seperti ini,” kata Hikmat, Rabu (25/11/2020).

Hikmat mengaku pernah melakoni berbagai profesi sebelum menjadi guru.

“Saya pernah jadi tukang tensi keliling, tukang electune di wedding, supir rental, supir taksi online. Setelah saya rasakan lebih menikmati di dunia pendidikan, khususnya di pendidikan luar biasa. Hanya anak-anak berkebutuhan khusus yang tulus mengutarakan perasaan,” ujarnya.

Bagi Hikmat menjadi guru SLB menghadirkan pemahaman bahwa ada begitu banyak anak-anak yang senasib dengannya. “Dari situ saya berpikir, mungkin Allah mengirimkan saya ke sini dua fungsi yakni pendidik dan motivator. Dengan harapan anak-anak bisa lebih termotivasi dengan adanya role model secara langsung yaitu saya. Saya punya keterbatasan fisik, saya selalu menyemangati anak-anak bahwa kamu bisa melakukan semuanya, menggali potensi,” tutur Hikmat yang menggunakan motor modifikasi untuk penyandang disabilitas dalam melakukan aktivitasnya.

Pesan Hikmat di Hari Guru Nasional

Dalam kesempatan tersebut Hikmat berpesan kepada rekan seprofesinya untuk senantiasa mengajar dari hati.

“Manfaatkan kesempatan yang ada. Apa pun kekurangan kita, jangan jadikan alasan untuk tidak bisa sukses. Pokoknya kalau kita mampu dan ahli dalam memanfaatkan kesempatan dan menggali potensi kita, kita akan menjadi apa yang kita mau,” ungkap Hikmat.

“Saya harap untuk guru-guru selain mengajar dari hati, bisa lebih semangat lagi, walaupun di masa pandemi seperti ini, berbagai macam cara dan upaya kita maksimalkan untuk mengajar anak didik kita. Karena guru itu ujung tombak dari kesuksesan anak-anak,” sambung guru SLB Negeri Batang, Muhammad Hikmat.

sumber : https://gtk.kemdikbud.go.id/read-news/menggali-inspirasi-dari-guru-difabel

Membaca Buku Bersama Peserta Didik

GTK, Jakarta – Dalam upaya meningkatkan kemampuan baca tulis siswa, salah satu komponen kegiatannya adalah pelatihan dan pendampingan untuk guru dalam pengajaran literasi baca tulis dan pengembangan bahan-bahan ajar dan buku-buku bacaan yang sesuai dengan konteks lokal.

Irna Ganda Setyawati pada Webinar Guru Belajar: Adaptasi Pembelajaran Masa Pandemi bertema “Mengembangkan Keterampilan Literasi Dasar” membagi tips untuk membaca buku bersama peserta didik.

“Terdapat berbagai macam kegiatan dalam membaca buku, ada membaca nyaring, membaca terbimbing, membaca mandiri,” kata Irna Ganda Setyawati, dosen Universitas Pendidikan Muhammadiyah Sorong.

Irna untuk kemudian menjelaskan berbagai tahapan dalam tipsnya yakni sebelum membaca, selama membaca, dan sesudah membaca.

“Biasanya proses yang kami sampaikan sebelum membaca buku bersama anak-anak adalah menyampaikan dulu kosakata sulit yang ada di dalam bacaan tersebut. Jadi ada kosakata sulit apa yang ada di dalamnya, itu biasa kami sampaikan di awal,” jelas Irna.

“Kemudian ajukan pertanyaan-pertanyaan prediksi tentang buku yang akan dibaca. Sambil melihat gambar pada judul buku pun, anak-anak sudah kami tuntun untuk membuat prediksi-prediksi kira-kira bacaan ini akan mengarah ke mana,” sambungnya.

Irna melanjutkan penjelasannya di fase selama membaca dan sesudah membaca.

“Kemudian selama membaca, ajukan pertanyaan yang berkaitan dengan pengalaman siswa, koneksi. Jadi pernah tidak merasakan yang seperti ini?” tutur Irna.

“Kemudian sesudah membaca, anak-anak bisa menceritakan kembali atau mendiskusikan pendapat, perasaan terkait bacaan atau bisa juga mengisi cerita melalui peta cerita. Peta cerita untuk cerita fiksi. Dan jika membaca bacaan non fiksi biasanya dibantu dengan menggunakan diagram pengatur/TIP,” ungkap Irna Ganda Setyawati.

sumber : https://gtk.kemdikbud.go.id/read-news/tips-membaca-buku-bersama-siswa

Belajar Matematika dengan Mudah

GTK, Jakarta – Mengapa Matematika menakutkan? Mengapa begitu banyak orang takut terhadap Matematika? Edukator dan Fisikawan Indonesia, Yohanes Surya mengungkap hal tersebut terjadi dikarenakan mereka tidak mengetahui rahasia Matematika.

“Rahasianya apa sih untuk menguasai Matematika? Ketika saya melatih anak-anak di Indonesia timur banyak anak-anak ini waktu datang, waktu kami latih, mereka takut sekali terhadap Matematika, mereka begitu takut dan enggan menguasai Matematika,” kata Yohanes pada webinar bertema “Strategi Pembelajaran Matematika SD yang Menyenangkan pada Masa Pandemi Covid-19”, Jumat (11/12/2020).

“Jadi rahasianya apa? Ketika saya mencoba, melihat, menganalisa, ini bersama-sama dengan guru-guru dari Indonesia timur, saya menemukan rahasianya ada di berhitung untuk menguasai Matematika. Kita bisa menguasai Matematika, Fisika, Kimia, Sains, kalau kita berhitungnya kuat, itu kuncinya,” sambung pencipta metode Gampang Asyik dan Menyenangkan (GASING) ini.

Berhitung, menurut Yohanes Surya terdiri dari:

>> Penjumlahan

>> Perkalian

>> Pengurangan

>> Pembagian

>> Bilangan Bulat

>> Pecahan

>> Desimal

“Kalau tujuh topik ini dikuasai dengan baik, maka saya jamin anak itu akan hebat di dalam Matematika, dalam Fisika, dalam Sains. Tujuh topik ini, menjadi dasar yang sangat kuat sekali. Begitu anak menguasai berhitung, dampaknya luar biasa sekali,” jelas pendiri Asian Physics Olympiad (APhO).

Menurut Yohanes yang telah melatih guru di lebih dari 250 kabupaten di Indonesia, mengajar berhitung secara intensif dapat menjadi langkah menuju SDM Indonesia unggul.

“Saya mengajar intensif anak-anak dari beberapa daerah, penjumlahan selesai dalam tiga hari. Kemudian perkalian, itu butuh seminggu sampai dua minggu. Kita bikin Indonesia hebat,” semangat Yohanes Surya.

sumber : https://gtk.kemdikbud.go.id/read-news/cara-menguasai-matematika